Dalam aksi unjuk rasa damai tersebut, para demonstran menuntut beberapa hal kepada manajemen PT IPIP.
Seperti halnya meminta kepada perusahaan terkait pemberdayaan masyarakat lokal dan pemberdayaan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) lokal di Pomalaa.
Sebab kata Pendamping Humas Tamalaki Wonua Mekongga Distrik Pomalaa, Aimall, menduga ada oknum yang tidak ingin menggunakan jasa PBM lokal Pomalaa.
Mereka menduga jika PT IPIP menggunakan PBM dari luar.
“Salah satu PBM lokal di Pomalaa seharusnya beroperasi diproyek tersebut. Namun hal tersebut tersalib oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” katanya.
Ia mengatakan, jika mereka tidak masalah apabila PT IPIP menggunakan PBM selain milik mereka, dengan catatan, tetap memakai PBM lokal khususnya yang ada di Kecamatan Pomalaa.
“Berikan kepada PBM lain asal dari lokal karena kami tidak mau tenaga kerja dari luar yang bekerja. Setidaknya warga lokal di sini bisa merasakan indahnya dalam bekerja, jangan cuma merasakan dampak buruknya,” ucapnya.
Ia menambahkan, FKMM bersama warga lokal akan menggelar aksi lanjutan untuk menindaklanjuti hasil dari unjuk rasa pertama tersebut.
“Kami akan datang kembali hari Rabu menagih tuntutan kami,” tegasnya.
Sementara itu, Eksternal PT IPIP, Agus mengatakan telah menyampaikan tuntutan massa demonstran tersebut ke Manajemen PT IPIP.
“Saya sudah menyampaikan kepada atasan saya termasuk pihak manajemen PT IPIP tuntutan yang disampaikan teman-teman. Terkait pengambilan kebijakannya itu bukan ranah saya,” ucapnya.
Pantauan Info Viral Kolaka, selama aksi unjuk rasa damai itu, tidak terlihat satupun internal PT IPIP yang menemui secara langsung massa demonstran. (IVK)