Hariani, Perempuan Asal Kolaka Didaulat Jadi Tokoh Inspiratif dari Sultra

Kategori Berita

Senin, 19 Mei 2025

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

Iklan

Hariani, Perempuan Asal Kolaka Didaulat Jadi Tokoh Inspiratif dari Sultra

Senin, 26 Agustus 2024

Hariani Syamsuddin berdiri di belakang Podium saat mengikuti pelatihan di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) melalui Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan, di Gedung Lemhanas RI, Jakarta Senin hingga Minggu (19-25/8/2024). Foto: istimewa

JAKARTA -
 Hariani, satu dari sekian banyak perempuan di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara yang mendapat apresiasi sebagai tokoh inspiratif terbaik di daerahnya.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Ketua Ikatan kenotariatan Unviversitas Diponegoro (UNDIP), Otty H C Ubayani Panoedjoe kepada Hariani.

Lewat penghargaan itu, Hariani berkesempatan mengikuti pelatihan di Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) melalui Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan.

Dimana kegiatan itu mengusung tema “Penguatan Komitmen Kebangsaan Menuju Indonesia Emas 2045” yang diadakan di Gedung Lemhanas RI, Jakarta Senin hingga Minggu (19-25/8/2024).

Demikian dikatakan Hariani kepada Info Viral Kolaka lewat sambungan nirkabel gawai.

“Betul, jadi apresiasi itu diberikan kepada saya sebagai tokoh perempuan yang punya dedikasi tinggi untuk kemajuan pendidikan usia dini hingga ke jenjang teratas serta pemberdayaan kemajuan perempuan dan anak di Kabupaten Kolaka,” katanya.

Hariani Syamsuddin foto selfi bersama dua peserta pelatihan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) melalui Deputi Bidang Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan, di Gedung Lemhanas RI, Jakarta Senin hingga Minggu (19-25/8/2024). Foto: istimewa 

Lebih lanjut Hariani menambahkan, setelah mengikuti pelatihan Lemhanas RI, ia mendapat pemahaman baru terkait bagaimana melihat kondisi negara dari aspek ketahanan.

Ia menyimpulkan jika tantangan dalam menjaga kesatuan wilayah dan kemandirian Indonesia masih signifikan.

“Meskipun telah ada upaya dari pemerintah, ancaman terhadap integritas

nasional dan ketergantungan ekonomi masih memerlukan perhatian serius,” jelasnya.

Sehingga menurutnya, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan seperti memberikan penguatan pendidikan dan Kesadaran Nasional.

Pendidikan yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kesadaran akan pentingnya kesatuan wilayah harus diperkuat sejak dini.

Lalu melakukan peningkatan kemandirian ekonomi. Itu dapat dilakukan dengan cara diversifikasi ekonomi dan pengembangan sektor-sektor strategis yang dapat mengurangi ketergantungan pada impor perlu terus ditingkatkan.

Kemudian dari segi pembangunan. Bagaimana terciptanya infrastruktur merata.

“Jadi pemerintah harus memastikan pembangunan infrastruktur yang merata untuk mengurangi kesenjangan antar daerah dan memperkuat kesatuan wilayah,” ujarnya.

Selanjutnya dengan melakukan penguatan pertahanan dan keamanan. Perlunya memperkuat pertahanan nasional, khususnya di wilayah perbatasan, untuk mencegah ancaman terhadap kesatuan wilayah.

“Solusi berikutnya itu kebijakan desentralisasi yang terarah. Otonomi daerah perlu terus diperkuat, namun dengan pengawasan yang ketat agar tidak terjadi disintegrasi atau kesenjangan antar daerah.” tutupnya. (IVK)